Baliho Demokrat Dirusak, Aktivis Malari 74: Kalut Akibat Elektabilitas Petahana Mangkrak

Salim Hutadjulu (IST)

Perusakan baliho Partai Demokrat di Riau akibat elektabilitas petahana yang mangkrak.

“Perusakan baliho Demokrat kalut akibat elektabilitas petahana mangkrak,” kata aktivis Malari 74 Salim Hutadjulu kepada suaranasional, Ahad (16/12).

Menurut Salim, perusakan itu menunjukkan pihak petahana tidak siap untuk kalah di Pilpres 2019.

“Petahana maunya menang tetapi rakyat maunya presiden baru,” jelas Salim.

Menurut tahanan politik era Soeharto ini, peristiwa perusakan Baliho Partai Demokrat di Riau merusak demokrasi.

“Demokrasi di era penguasa sekarang makin turun. Semua harus sesuai dengan penguasa,” papar Salim.

Sebagaimana dilansir Antara, SBY berjalan dari kantor DPRD Riau menuju atribut Partai Demokrat dan baliho bergambar dirinya robek.

Bahkan beberapa spanduk dibuang ke parit. Bendera-bendera biru berlambang mercy remuk. Tiangnya patah semua. Namun beberapa bendera parpol lainnya, seperti Golkar, PDIP dan Nasdem baik-baik saja.

Sementara itu, Ketua DPD Demokrat Riau, Asri Auzar mengatakan, pihaknya baru mengetahui hal tersebut pada pagi ini, dan mereka sangat menyayangkan sekali hal tersebut.

Ada pihak yang sengaja menghancurkan baliho-baliho kami yang ada di Pekanbaru, bendera-bendera besar kami dicabut, kami tidak terima akan hal ini,” kata ketua Asri Auzar

Simak berita dan artikel lainnya di Google News