Pendiri Animal Defenders Indonesia Doni Herdaru Tona geram dengan tindakan seorang pria yang mempermainkan seekor kucing dengan cara memutar-mutarnya. Setelah dipermainkan, kucing dilepaskan dalam keadaan linglung dan pusing hingga tertatih saat berjalan.
Perilaku keji tersebut sempat viral karena kucing yang terhuyung-huyung menjadi bahan tertawaan si pelaku bersama teman-temannya. Belakangan pelaku diketahui bernama Rivan Dilla. Lewat akun Instagram @rivandilla, si pelaku kemudian mendapat banyak hujatan terutama dari pecinta kucing.
Persoalan tidak berhenti sampai di situ. Seorang pecinta kucing Dewi Ayu Ellyien memposting perilaku Rivan sambil mengutuk perbuatannya. Namun, Rivan kemudian memperlihatkan sikap ofensif terhadap Dewi yang sebenarnya sangat geram dengan tindakan Rivan.
Perseteruan antara Rivan dan Dewi berlanjut pasca video perilaku keji terhadap kucing viral. Dewi yang awalnya berniat memperingatkan Rivan ternyata mendapat ancaman dan hujatan secara personal melalui WhatsApp dan pesan langsung (DM).
Tak hanya itu, Rivan juga mengancam orang-orang yang melakukan repost terhadap video penyiksaannya kepada kucing.
Doni yang mendapatkan kabar tersebut langsung bereaksi. Animal Defenders Indonesia yang sudah bekerja sama dengan Kepolisian menggeruduk kediaman Rivan di Cibodas, Tangerang, Senin (3/12) malam.
Hasilnya, Doni bersama Dewi berhasil menemui Rivan yang kemudian mengaku bersalah atas perbuatannya termasuk meminta maaf telah mengancam Dewi dan sejumlah pecinta kucing lainnya.
“Kasus ini unik karena pelaku menantang semua pecinta kucing termasuk melakukan teror kepada orang-orang yang mengupload konten penyiksaan kucing itu,” kata Doni di kediaman pelaku, Senin (3/12).
Yang lebih berbahaya lagi menurut Doni adalah video viral penyiksaan terhadap kucing bisa saja ditiru oleh banyak orang. Diketahui seorang satpam juga melakukan hal serupa yang sempat viral namun juga ditindak oleh kelompok pecinta kucing lainnya.
“Sesuatu yang viral itu bisa ditiru dan dilakukan oleh banyak orang. Bagaimana jika penyiksaan serupa ditiru anak-anak. Si pelaku yang sudah dewasa harusnya menyadari tindakan tersebut. Ini malah menyerang balik dan pakai mengancam orang,” tegas Doni.
Dewi Ayu Ellyien berharap pesan moral dari kejadian yang menimpa Rivan bisa menjadi pelajaran bagi banyak orang. Di zaman digital dan kemajuan teknologi informasi, kata Dewi, setiap orang dituntut untuk lebih bijak berperilaku dan bertingkah.
“Orang dewasa harus bijak mengajarkan kepada siapapun. Kita semua harus mencoba untuk mencegah kejadian serupa tidak terulang. Kita takut anak-anak meniru dan tindakan ini kemudian diviralkan lagi,” kata Dewi.