Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah terbaru Sunanto tidak kritis kepada pemerintah berbeda dengan pendahalunya Dahnil Anzar Simanjuntak.
“Sunanto tidak akan kritis kepada pemerintah. Ia lebih akomodatif kepada penguasa,” kata pengamat politik Achsin Ibnu Maksum kepada suaransional, Rabu (28/11).
Menurut Achsin, sunanto tidak ingin membawa Pemuda Muhammadiyah dalam permainan politik praktis. “Kalau dilihat dari pengalaman sebagai Koordinator Jaringan Pendidikan Pemillih untuk Rakyat (JPPR), Sunanto akan membawa Pemuda Muhammadiyah dalam pendidikan politik, pengkaderan dan pemberdayaan,” jelas Achsin.
Achsin melihat kemenangan Sunanto dalam pemilihan Pemuda Muhammadiyah membuat Rezim Jokowi sangat senang. “Rezim Jokowi sangat senang Pemuda Muhammadiyah bisa diajak kerja sama terutama di tahun politik dan Pemilu 2019,” ungkap Achsin.
Dalam pemilihan yang dilakukan dengan mekanisme voting manual di hari akhir Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke XVII di Gedung Sportstarium Universitas Muhammadyah Yogyakarta pada Rabu 28 November 2018 itu, Sunanto berhasil menyingkirkan dua lawan kuatnya yakni Ahmad Fanani dan Ahmad Labib.
Sunanto berhasil mendulang suara sebanyak 590 suara sedangkan rivalnya Ahmad Fanani mendapat 266 suara dan Ahmad Labib 292 suara.
“Terimakasih untuk dukungannya, ini kemenangan bersama dan saya berharap semua tetap bersatu dalam tubuh Pemuda Muhammadiyah karena perjuangan masih panjang,” ujar Sunanto kepada pendukungnya di pelataran lokasi muktamar di UMY