Operasi stigmatisasi masjid radikal yang berada di kantor pemerintah dan BUMN terbongkar melalui hasil studi P3M yang tidak jelas metodologi ilmiahnya.
“Aneh, sebuah lembaga negara BIN memakai hasil studi P3M yang tidak jelas metodologi ilmiahnya untuk stigmatisasi masjid radikal,” kata Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Moh Naufal Dunggio kepada suaranasional, Rabu (28/11).
Menurut Naufal, studi P3M yang menjadi rujukan BIN membuat kriteria-kriteria radikal yang tidak jelas dan membuat umat terpecah.
“Wakil Sekjen MUI Tengku Zulkarnain di ILC tvOne menilai kriteria radikal ditujukan kepada mubaligh, ulama yang tidak mendukung penguasa,” ungkap Naufal.
Naufal menilai operasi stigmatisasi masjid radikal agar umat Islam tidak ke masjid.
“Kalau umat semua rajin jama’ah ke masjid minimal di waktu subuh dan isya maka susah memecahkan semangat jihad umat,” kata Naufal.