Isu Penceramah Islam Radikal Upaya Tutupi Kegagalan Ekonomi Jokowi

Munculnya isu penceramah islam yang radikal menutupi kegagalan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dalam bidang ekonomi.

“Kondisi ekonomi Jokowi yang gagal termasuk munculnya kebijakan yang pro asing, maka dimunculkan penceramah agama Islam yang radikal,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Selasa (20/11).

Menurut Muslim, kebijakan Jokowi yang pro asing mendapat kritikan dari dalam koalisi seperti pernyataan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

“Isu penceramah agama Islam radikal cara pemerintah mencari teman ormas Islam yang selama ini selalu menjual kata-kata Islam radikal,” papar Muslim.

Kata Muslim, rakyat Indonesia dan umat Islam tidak akan terpengaruh isu penceramah islam radikal. “Justru isu tersebut makin menguatkan rakyat Indonesia untuk mengalahkan penguasa saat ini di Pilpres 2019,” jelas Muslim.

Kata Muslim, munculnya isu penceramah Islam radikal tidak lepas upaya untuk menuding FPI dan Habib Rizieq. “Target yang disasar itu FPI dan Habib Rizieq. Pola operasi di Saudi gagal, maka dimunculkan isu penceramah agama Islam radikal,” ungkap Muslim.

Jurubicara BIN Wawan Purwanto bukan masjid yang terpapar radikalisme melainkan konten ceramah yang dibawa oleh penceramah.

“Jadi konten ceramahnya. Masjid tidak ada yang radikal, tapi penceramahnya. Ada sekitar 50 penceramah,” kata Wawan saat jumpa pers di Jakarta Selatan, Selasa (20/11).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News