Di Kabupaten Lamongan, belut goreng dipadu dengan terong dan sambal yang pedas membut lidah terus bergoyang.
Dalam cobel yang terbuat dari tanah liat, gorengan belut yang dipotong kecil-kecir dicampur dengan terong dan diulek bersama bumbu khas ndeso.
Apalagi sambel rujak belit ini semakin nikmat disantap bareng nasi jagung. Yang mau pilih nasi putih juga ada.
Bahkan sesekali waktu musim legen, juga disuguhkan minuman legen selain es teh, jeruk panas dan es jeruk.
Menu makanan dari wilayah barat pojok Lamongan itu terkenal dengan sebutan, Rujak belut, itu nama kuliner belut bersambal masakan Ibu Sulastri di Desa Bronjong, Kecamatan Bluluk.
Warung Sulastri yang berada di sekitar hutan desa setempat inipun selalu ramai dengan pecinta rujak belut.
“Alhamdulillah ramai apalagi kalau akhir pekan,” kata Sulastri yang mengaku sudah 20 tahun membuka warung rujak belut ini.