Derita Shinta, TKW asal Banyumas yang terbaring lumpuh selama 4 tahun di Taiwan, tampaknya belum akan berakhir. Meskipun Kementerian Sosial sudah mengambil alih kasus ini dan berjanji akan segea memulangkan Shinta ke Indonesia, namun sampai hari ini Shinta tak kunjung kembali ke tanah air.
Ironisnya, keinginan orangtua Shinta untuk menjenguk anaknya yang terbaring lumpuh di salah satu rumah sakit di Taiwan itu, justru mendapat larangan tanpa alasan yang jelas.
Kabar pelarangan itu kontan saja membuat Lieus Sungkharisma dari Rumah Aspirasi, meradang. Kabar pelarangan itu diterima Lieus dari salah seorang staf di kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taiwan bernama Kadir.
“Kenapa dilarang? Toh orangtua Shinta datang ke Taiwan bukan meminta biaya dari pemerintah, tapi dari patungan sejumlah pihak yang berempati pada derita yang dialami Shinta,” ujar Lieus.
“Siapa tau kedatangan orangtuanya bisa memberi semangat hidup pada Shinta setelah 4 tahun lebih sendirian saja menghadapi penyakitnya,” tambah Lieus.
Atas ketidakjelasan kabar kepulangan Shinta itu, Lieus berjanji akan mendatangi Kementerian Sosial dan bertanya langsung mengenai duduk soalnya.
“Biar jelas apa masalahnya. Jangan sampai nasib Shinta terkatung-katung hanya karena urusan remeh temeh yang sebenarnya tidak relevan dengan penderitaan yang dialami TKW tersebut,” ujar Lieus.