Pangudi Luhur Project 2018 Digelar dengan Semangat Hari Pahlawan dan Kampanye Anti-Golput

Pangudi Luhur Project 2018 (IST)

Ketua Panitia Pangudi Luhur (PL) Project 2018, Albertus Ananto Tunggadewa, menyebut pentas seni (pensi) bertajuk PL Project 2018 digelar dengan semangat juang para pahlawan serta kampanye politik ajakan tidak golput. Dua hal itu menjadi pembeda sekaligus nilai plus karena pensi selama ini akrab dengan kreativitas seni terutama konser musik.

PL Project 2018 digelar dua hari bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November. Panitia mempersiapkan sebanyak 4 ribu tiket yang bisa didapatkan on stage pada hari pelaksanaan acara.

Harga satu tiket dibanderol Rp 65 ribu. Selain itu, PL Project juga menyiapkan bantuan bagi korban gempa di Palu dan Donggala sebagai bagian dari kepedulian siswa Pangudi Luhur terhadap bencana yang menimpa Tanah Air belakangan ini.

Ananto yang karib disapa Dewa mengatakan salah satu semangat baru di PL Project 2018 adalah mengajak siswa maupun pelajar untuk melek politik. Imbauan itu bukan sekedar persuasi, tapi bagaimana pelajar jangan sampai salah pilih serta diajak untuk tidak golput dalam Pemilu dan Pilpres 2019.

“Lewat PL Project 2018 kami ingin membangun dalam diri kami semangat juang dan berkreasi dari usia muda harus ditunjukkan. Perjuangan pahlawan dulu berbeda dengan kami sekarang yang telah menikmati hasil pembangunan,” kata Dewa saat konferensi pers di SMA Pangudi Luhur di Jakarta, Rabu (7/11).

“Kami juga mengajak para siswa melek politik. Artinya ini adalah tahun politik dimana kami meminta para siswa untuk memilih dengan hati-hati serta jangan sampai hak pilihnya tidak digunakan atau golput,” ujarnya.

Pangudi Luhur memang terkenal lewat pensinya. Pensi pertama mereka digelar pada 16-17 Oktober 1989 sukses menjadi role model sekolah lain untuk bikin wadah kreativitas serupa. Dewa menyebut Pangudi Luhur sebagai Pioneer pensi Tanah Air yang pada awalnya berniat menghentikan kebiasaan buruk siswa pada waktu itu seperti tawuran.

“Energi kami banyak, tapi tidak akan disalurkan lewat tawuran. PL Project 2018 merupakan salah satu kegiatan positif dimana kami belajar, kami berorganisasi, kami berhubungan dengan orang banyak dan paling penting kami tidak sekedar pentas seni, tapi juga punya tanggung jawab moral lewat bantuan untuk bencana,” ujarnya.

Pensi Pangudi Luhur semakin terkenal di periode tahun 2000-an. Mereka sempat bikin heboh pada 2006 saat mengundang band luar negeri Rivermaya yang saat itu sedang hits.

PL Project 2018 menghadirkan band ternama seperti Hello Benji dan The Cobra dari Medan, Rachun, M.R.T, Radiologi, 1/4 Band, The Cat Police, Sunyata hingga puncaknya adalah penampilan Diva Legendaris Pop Indonesia, Reza Artamevia.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News