Walkot Padang: Pasar Digital Kubu Gadang Tarik Minat Kunjungan Wisatawan

Wali Kota Padang Panjang, Fadly Amran, Ketua DPRD Novi Hendri, beserta tamu dan tokoh masyarakat setempat melakukan lomba membuat Teh Telur sebagai salah satu minuman khas Minangkabau di sela-sela peresmian Pasar Digital Kubu Gadang, Ahad, 28 Oktober 2018. (Foto: GenPI)

PADANG PANJANG – Ribuan masyarakat Kota Padang Panjang, wisatawan beserta pelaku pariwisata Sumatra Barat meramaikan pembukaan Pasar Digital Desa Wisata Kubu Gadang yang secara resmi diluncurkan Wali Kota Padang Panjang, H. Fadly Amran, Ahad (28/10).

Perhelatan akbar itu disaksikan perwakilan Kementerian Pariwisata RI, Ketua DPRD Kota Padang Panjang, rombongan wisatawan Malaysia, Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Sumatra Barat, GenPI Padang Panjang, Uda Uni Kota Padang Panjang, Forum Pegiat Literasi (FPL) Padang Panjang, dan lintaskomunitas lainnya.

Sejumlah tokoh dan pejabat ‘Kota Serambi Mekah’ juga hadir, di antaranya Kepala Dinas Kominfo Marwilis, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Alvi Sena, Kasat Pol PP dan Damkar Arkes Refagus, Kepala Dinas Perhubungan I Putu Venda, Kepala Bidang Pariwisata Medi Rosdian, Juragan Pasar Kubu Gadang Beni Satria serta penghulu adat Kubu Gadang.

Wali Kota memberi apresiasi kepada masyarakat Kubu Gadang yang peduli pariwisata dan telah mengamalkan konsep Sapta Pesona dengan baik.

“Pasar Digital ini menjadi salah satu magnet yang akan menarik minat wisatawan datang ke Kota Padang Panjang,” ujar Fadly Amran.

Wali Kota mengatakan, potensi wisata Kubu Gadang sangat bagus sebab memiliki keunikan budaya, kehidupan masyarakat yang dinamis serta mempunyai panorama alam dengan lanskap persawahan yang indah.

“Kita berharap di masa mendatang Kubu Gadang menjadi salah satu ikon unggulan pariwisata Kota Padang Panjang,” ujar Fadly Amran.

Usai meresmikan Pasar Digital Kubu Gadang, Wali Kota dan rombongan melakukan kunjungan ke lapak-lapak kuliner masyarakat yang menjajakan berbagai jajanan tradisional yang nyaris tidak ditemukan lagi dan asing di telinga generasi zaman now.

Kuliner tradisional yang dimunculkan kembali di antaranya: Tumang, Kacimuih, Katen, Karupuak Kuah, Bubur, Sarang Pingangek, Pragede, Katupek, Godok, Bakwan Lanyah, Pinukuik, Bika, Pensi, Kalamai Oyak, Onde-Onde, Lamang, Lompong Sagu, Kacang Tojin, Serundeng, Peyek Kacang, Pical, Gabin, Nasi Kabaka, dan lainnya.

Bahkan pada kesempatan itu Wali Kota, Ketua DPRD, dan perwakilan Kemenpar RI diberi kesempatan untuk membuat Teh Talua, minuman khas Minang dan salah satu kuliner andalan yang dijajakan di Pasar Digital itu.

Pengunjung juga dihibur berbagai seni tradisi baik musik, tarian permainan anak nagari serta pertunjukan beladiri Silek Lanyah (bersilat di dalam lumpur) yang menjadi salah satu daya tarik Desa Wisata Kubu Gadang.

Di sepanjang lokasi Pasar Digital Kubu Gadang bertebaran titik-titik yang menjadi objek swafoto pengunjung yang secara otomatis menarik minat wisatawan mengabdikan momen berharganya di saat itu.

Disebut Pasar Digital karena di pasar ini dijual berbagai jajanan tradisional hingga modern yang dipromosikan secara meluas ke dunia maya memanfaatkan berbagai media sosial sebagai upaya menggeliatkan sektor ekonomi masyarakat khususnya yang berada di pinggiran kota dan didukung pemerintah daerah setempat.

“Menarik dan unik, sebab membeli jajanan juga diharuskan menukarkan uang dengan koin khusus berlabel Pasar Digital Kubu Gadang,” kata Fitri, salah seorang pengunjung di pasar itu. (*)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News