Kebebasan memberikan kritik dalam perkembangan teknologi harus dijaga, tidak boleh terlalu overdosis. Dan yang paling penting, kritik itu harus berdasarkan fakta.
Demikian dikatakan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Sabtu (20/10) dikutip dari Seskab.
Pramono Anung mengatakan, pemerintah harus menggunakan kritik untuk memperkuat dirinya.
Ia menunjuk contoh kritik terhadap anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan IMF-WB Annual Meeting di Bali, awal bulan Oktober ini. Karena kritik tersebut, menurut Pramono, pemerintah jadi sangat berhati-hati dalam menggunakan anggaran.
“Bahkan saking berhati-hatinya, mobil-mobil yang dipakai oleh Presiden Bank Dunia, Direktur Utama IMF menggunakan mobil sewaan, karena pemerintah tidak mau mengeluarkan biaya untuk mobil baru,” pungkas politikus PDIP ini.