Ribuan guru honorer Kabupaten Lamongan melakukan unjuk rasa lagi, Selasa (2/10). Mereka ingin menemui Bupati Lamongan H Fadeli.
Ketua Forum Honorer Sekolah Non Katagori (FHSNK), Syukran akan mengarahkan massa yang lebih besar jika tuntutannya tidak dipenuhi. “Kami akan mogok massal mengajar,” Kata Syukron.
Ia menilai pemerintah hanya memperhatikan guru PNS. “Jangan hanya memperjuangkan guru PNS dan sertifikasinya saja. Sementara kita (honorer, red) hanya nomor sebelas,” ucap Syukran.
Sejumlah perwakilan guru honorer bergiliran melakukan orasi orasi, sementara 11 orang perwakilan guru honorer diterima Asisten 1 Heru Widi di lantai 2 Kantor Pemkab Lamongan.
Lima tuntutan yang diajukan para guru honorer diantaranya, meminta kepada pemerintah pusat segera mengeluarkan PP ASN terkait perekrutan PPPK, bupati segera menerbitkan SK pengangkatan untuk GTT/PTT SD dan SMP negeri sebagai honorer daerah, DPRD diminta membentuk Panja Raperda tentang honorarium GTT, PTT, meminta pemda memberikan upah yang layak pada tenaga honorer Rp 1, 8 juta serta memberikan jaminan sosial kesehatan dan ketenagakerjaan.
Asisten 1 Pemkab Lamongan, Heru Widi dihadapan perwakilan guru honorer mengungkapkan, tuntutan dari guru honorer akan dikomunikasikan dan ditampung. Jawaban itupun tidak memuaskan perwakilan guru. (Yunus, Rinto).