Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kabupaten Lamongan mempunyai berbagai masalah mulai kelebihan penghuni napi sampai tidak adanya air bersih sehingga harus mendatangkan air dari PDAM.
“Sumber air di lapas ini tidak keluar airnya. Kita usahakan ke pemerintah daerah untuk pengeboran air bersih,” Wakil Komisi A Lamongan Ahmad Ansori kepada wartawan setelah melakukan sidak di Lapas, Selasa (25/9).
Menurut Ansori, untuk mengatasi persoalan di Lapas perlu sinergi dengan pemerintah setempat.
“Lapas mitra kerja komisi A dan ini lembaga vertikal maka proses pendanaan kita sesuaikan aturan yang ada kebutuhan paling mendesak sebagaimana dikatakan kepala Lapas itu air bersih,” jelasnya.
Ansori juga melihat masalah kesehatan bagi napi sehingga perlu bantuan dinas kesehatan.
“Mengontrol kesehatan para tahanan. Lapas juga butuh mobil ambulan karena di lapas belum ada sehingga memudahkan tahanan yang sakit di bawa ke rumah sakit,” jelasnya.
Ansori mengatakan, penghuni lapas sudah melebihi kapasitas.
“Jumlahnya 644 napi padahal sel untuk 205 sudah melebihi kapasitas, juga perlu dibangun ruang pelanggaran disiplin karena di sini belum ada,” paparnya.
Saat melakukan sidak Ansori melihat sel tahanan wanita kurang manusiawi.
Ia juga mengatakan, proses pengamanan Lapas sudah baik menggunakan IT. “Keluar masuk terpantau dengan baik menggunakan CCTV,” jelasnya.
Sedangkan Kepala Lapas Lamongan Ignatius Gunadi mengakui lapas sudah melebihi kapasitas. “Kriminalitas harus menurun,” jelasnya.
Gunadi juga mengutarakan dari segi keamanan Lapas dibantu pihak Polres Lamongan sehari bisa 2 sampai 3 patroli dan juga dari Kodim.
“Kita punya tombol langsung dengan pihak Polres. Dari segi keamanan bisa mengendalikan dari lapas bukan dalam arti senjata tapi kegiatan keagamaan,” pungkasnya. (Yunus, Rinto)