Ketua GP Ansor Langkat, Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Rajib mengakui dirinya dan anggota diusir sekompok massa bahkan sampai dilarang shalat zuhur berjamaah.
“Aneh salat pun gak boleh, kan parah itu. Perkara salat pula,” kata Rajib, Rabu (19/9) dikutip dari Tribun Medan.
Rajib mengatakan, anggota Ansor dan Banser menghindari gesekan dengan masyarakat yang menolak kegiatan sayap organisasi kepemudaan NU itu.
“Kita menghindari gesekan, jangan sampai di antara kita rusuh. Jadi kami mengalah saja demi kebaikan. Ini alasan yang tidak logis kalau kami dibilang penyebaran Islam Nusantara, itu tidak ada,” paparnya.
Sekelompok massa di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut), membubarkan kegiatan silaturahmi dalam rangka Kirab Satu Negeri bertema “Bela Agama Bangsa Negeri” yang diselenggarakan oleh PC GP Ansor Kabupaten Langkat, Rabu (19/9/2918).
Massa beralasan kegiatan tersebut akan menyebarkan Islam Nusantara. Kelompok massa yang menolak kegiatan PC GP Ansor di Kecamatan Tanjungpura di antaranya Kesultanan Langkat, Front Pembela Islam (FPI), tokoh masyarakat Muslim dan pemuda Muslim.
Warga mencabut sejumlah atribut kegiatan GP Ansor yang dipasang di sekitar gedung dan jalan. Massa juga membakar baliho di Jalan Sudirman.