Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) tidak pernah memberikan dana keamanan Rp50 juta setiap gereja kepada Banser saat perayaan Natal.
“PGI tidak pernah menyediakan dan mengeluarkan dana untuk biaya pengamanan,” kata Humas PGI Irma Riana Simanjuntak kepada suaranasional, Senin (3/9).
Kata Irma, bagi PGI, pengamanan perayaan hari-hari besar adalah tugas dan tanggung-jawab Kepolisian dan aparat negara lainnya.
“PGI sangat menghargai inisiatif dan prakarsa yang timbul di masyarakat untuk ikut terlibat dalam pengamanan perayaan hari-hari besar sebagai wujud kehidupan bersama dalam masyarakat yang majemuk, sebagaimana selama ini ditunjukkan oleh Banser NU, GP Ansor dan lainnya,” jelasnya.
Kata Irma, prakarsa dan kerja sama bagus seperti ini hendaknya tidak dirusak oleh isu yang tidak bertanggungjawab yang dapat menegasikan semangat gotong royong dan kesukarelawanan yang sudah lama tumbuh di masyarakat.
“PGI meminta gereja-gereja dan masyarakat untuk tidak terpancing atas beredarnya video tersebut dan tetap menjaga kerukunan antar umat beragama, seraya terus membangun kerjasama lintas suku, ras dan agama,” ungkapnya.
Selain itu, Irma menyatakan, berdasarkan pemeriksaan tidak ada orang tua yang ada di video itu bagian dari Ketua PGI.
“Berdasarkan pemeriksaan kami, orang yang mengaku sebagai anak dari Ketua PGI tersebut tidak dikenal dalam lingkungan PGI,” pungkasnya.
Belakangan ini sedang beredar video di media sosial tentang pernyataan seseorang yang mengaku sebagai anak dari salah satu Ketua PGI, dan menyebutkan bahwa PGI membayar sebesar Rp 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) kepada kelompok muslim tertentu untuk pengamanan perayaan Natal setiap satu gereja.