Gerakan #2019GantiPresiden makin membesar dan pihak Istana makin takut membuktikan kegagalan Rezim Joko Widodo (Jokowi) dalam mengelola pemerintahan.
Demikian dikatakan aktivis Malari 74 Salim Hutadjulu dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (30/8). “Sampai muncul emak-emak yang demo ini menunjukkan Jokowi gagal memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya,” ungkapnya.
Kata mantan tahanan politik era Soeharto ini, gerakan #2019GantiPresiden apapun namanya merupakan jawaban atas kondisi bangsa Indonesia saat ini. “Di saat mahasiswa diam, muncul gerakan #2019GantiPresiden dan emak-emak ikut andil dalam gerakan ini,” paparnya.
Menurut Salim, tekanan dan tuduhan makar terhadap gerakan #2019GantiPresiden justru makin menguat dan kuat. “Kelompok kalau ditekan itu bukan mengecil justru membesar dan mencari kekuatan lainnya. Itu sudah terbukti dalam berbagai gerakan perubahan politik di dunia,” papar Salim.
Salim mengatakan, pihak Istana justru blunder dalam menyikapi gerakan #2019GantiPresiden bahkan sampai melibatkan Badan Intelijen Negara (BIN).
“Sangat konyol BIN itu mengumpulkan informasi bukan melakukan tindakan. Baru kali ini rakyat dikasih tontonan BIN tidak cerdas dalam menyikapi gerakan rakyat,” pungkas Salim.
