Sudah menjadi rutinitas bagi anggota Maiyah di setiap bulan berkumpul dalam acara Padang Bulan. Ahad (26/8) malam diadakan pertemuan anggota Maiyah di Menturo, Jombang dengan pembicara KH Muzammil dan KH Fuad.
Kiai Fuad menyampaikan tentang pengalamannya saat bencana Tsunami di Aceh dan pengaruhnya.
Kata Kiai Fuad, saat bencana Tsunamu masyarakat Aceh menerapkan syariat Islam secara utuh dan senang hati. Penerapan Syariat Islam bisa menyatukan rakyat Aceh dengan pemerintah.
“Yang non muslim juga senang karena hidup mereka tertata dengan baik,” ungkap Kiai Fuad.
Kata Kiai Fuad, banyak alumni Pesantren Gontor dari Aceh yang membuka warung kopi sehingga dapat menyebarkan dakwah secara langsung kepada masyarakat. “Alumni Gontor yang ingin ke Aceh bisa sangat terbantu,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan pengalamnya di Arab Saudi sebagai pendamping jamaah. Arab Saudi sejak Raja Salman berkuasa telah ada kebijakan fisik 2030 yang berisi usaha lepas dari ketergantungan pada minyak, mengembangkan sektor perdagangan dan mulai terapkan pajak.
Sementara KH Muzammil menyampaikan tentang syariat dalam agama. Ia menyatakan bahwa politik bagian dalam syariat Islam.
“Saat ini adalah tahun politik. Bagi umat Islam yang perlu diperhatikan adalah berpolitik yang Islami. Alasannya perjalanan politik bangsa ini adalah syariat Allah SWT yang harus dilalui umat Islam,” jelasnya.
Menurut Kiai Muzammil, dalam berpolitik ada yang senang terhadap salah tokoh politik. “Tapi jangan menjelekkan tokoh politik lainnya,” katanya.
Ia meminta jangan angan ada saling menghujat pihak bapak Prabowo atau Jokowi karena bertentangan dengan syariat Allah SWT. (Yunus dan Rinto)