Kesaksian mantan Ketua MK, Prof. Mahfud MD (14/08/18) di acara ILC tvOne, menampilkan sisi hitam elite bangsa ini. Konspirasi untuk mengganjal pencawapresan beliau terjadi.
Demikian dikatakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Prof Prof Muhammad AS Hikam di akun Facebook-nya. “Konspirasi direncanakan serta dieksekusi dengan “dingin” dan profesional sehingga tampil seakan normal dan secara etik, legal, dan politik dapat diabsahkan,” paparnya.
AS Hikam terkejut dan terharu serta geram bukan kronologi yang diungkap Mahfud MD di ILC tvone tetapi bagaimana mantan Ketua MK itu dihadang oleh pihak-pihak yang tidak setuju.
“Cara-cara manipulatif yang digunakan mereka. Bukan hanya itu. Nama-nama yang disebut Mahfud MD dalam kesaksian beliau, meskipun sudah sering muncul, tetap saja membuat hati saya bergidik,” jelasnya.
Kata Menristek era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini NU sebagai ormas Islam terbesar di negeri ini telah dimanipulasi oleh oknum-oknum elitnya bersama oknum elite parpol yang mengklaim sebagai wadah warga NU dalam berpolitik.
“Karena kepentingan pribadi untuk menduduki kursi cawapres, digunakanlah tudingan-tudingan dan manipulasi politik terhadap Mahfud MD, mulai dari meragukan ke-NU-an beliau, mempertanyakan status “kader” MMD dalam NU, mengancam Jokowi jika nekad memilih Mahfud MD sebagai cawapres dan lain-lain,” ungkap sahabat Gus Dur ini.
AS Hikam mengatakan, publik dan khususnya warga Nahdliyyin sudah paham bagaimana ambisi politik telah meracuni elite ormas dan parpol yang mengatasnamakan didukung warga NU.
“Publik juga kini paham bgmn sistem parpol yang ada ternyata membelenggu upaya pemilihan calon-calon pemimpin yang berkualitas. Publik juga menyaksikan bagaimana laku politik yang tidak didasari etik akan menciptakan petaka bagi bangsa,” pungkasnya.