Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membohongi rakyat dengan mengatakan pemerintah telah menguasai PT Freeport.
“Koar Koar Joko Widodo Tentang berhasil ngambil saham Freeport cuma dalam batasan untuk ngibuli masyarakat,” kata politikus Gerindra Arief Poyouno kepada suaranasional, Jumat (17/8).
Kata Arief, tahapan pembelian Freeport baru sampai dengan Memorendum of Aggrement dan belum pada tahapan mencapai kesepakatan jual Beli yang harus dibuatkan Sales Purchase Agreement antara Rio Tinto pemilik 40 persen saham Freeport Indonesia dengan PT Inalum holding Tambang BUMN.
“Proses due diligence terkait nilai buku dari saham Freeport yang dimiliki Rio Tinto saja belum terjadi serta due diligence terkait ada tidaknya out standing Dan piutang Freeport Indonesia yang harus diketahui calon pembeli saham Freeport yang dimiliki Rio Tinto,” jelas Arief.
Arief meminta Presiden Jokowi tidak membohongi rakyat bahwa pemerintah telah membeli PT Freeport.
“Jadi tolong Kangmas Jangan Ngibul dong memklaim kalau Freeport sudah berhasil dibeli ..Wong bank yang Akan mendanai pembelian saham Freeport Indonesia milik Rio Tinto saja pada mundur alias tidak jadi mendanai,” jelasnya.
Ia mengatakan, sampai hari ini belum ada dana yang dimiliki Inalum untuk membeli saham Freeport dan belum ada Funder yang akan membiayai
“Memangnya proses jual beli atau pelepasan saham sekelas perusahaan Freeport segampang impor beras dan gula ya,” pungkasnya.