Rais Syuriah Am PBNU KH Ma’ruf terpilih menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 untuk membersihkan anasir Ahok.
“KH Ma’ruf Amin terpilih, untuk mengganjal dan membersihkan anasir Ahok dan tionghoan di indonesia,” kata Wasek Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama, PBNU Djoko Edhi Abdurahman di akun Twitter-nya @jokoedy6.
Menurut Djoko, setelah KH Ma’ruf Amin terpilih anasir Ahok langsung bereaksi negatif. “Kiai Ma’ruf mempunyai kepeduliaan terhadap ekonomi rakyat,” jelasnya.
Djoko mengatakan, KH Ma’ruf dituding anasir Ahok pelanggar HAM dan intoleran. “Inilah berbahaya mereka merasa berkuasa tapi sangat berbahaya bagi NKRI,” pungkasnya.
Sebelumnya, Jokowi mengumumkan nama cawapres KH Ma’ruf Amin di hadapan wartawan di sebuah restoran di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (09/08) petang.
“Dengan mempertimbangkan masukan-masukan dan saran dari berbagai elemen masyarakat… maka saya memutuskan dan telah mendapatkan persetujuan dari partai-partai koalisi yaitu Koalisi Indonesia Kerja bahwa yang akan mendampingi saya sebagai calon wakil presiden periode 2019-2024 adalah Profesor Doktor KH Ma’ruf Amin,” ungkap Presiden Jokowi.
Menurutnya, KH Ma’ruf Amin merupakan “sosok utuh sebagai tokoh agama yang bijaksana.”
“Dalam kaitannya dengan kebinekaan, Profesor Doktor Kiai Haji Ma’ruf Amin saat ini juga menjabat sebagai Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.”