Prabowo Subianto sudah sangat bijak tidak mengambil calon wakil presiden dari ulama untuk menghindari perpecahan bangsa.
“Prabowo sudah sangat bijak menolak itu untuk menghindari perpecahan bangsa,” kata sosiolog Universitas Indonesia (UI) Thamrin Amal Tomagola di akun Twitter-nya @tamrintomagola.
Ia berkomentar seperti itu atas berita tempo.co berjudul “Ma’ruf Amin Sindir Prabowo yang Tak Mendengar Ijtima Ulama”.
Kata Thamrin, Prabowo tidak terpancing pragmatisme elektabilitas Jokowi.
Selain itu, menurut Thamrin, kalu ijtima GNPF ulama itu diikuti Prabowi, sama saja dengan adu-domba sesana ulama. “Dan itu berakibat memecah belah bangsa pada ujungnya,” pungkasnya.