Tim ekonomi Presiden Joko Widodo (JOkowi) bermazhab garong banyak menjual Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Demikian dikatakan Waketum DPP Partai Gerindra Ferry Juliantono, Rabu (1/8). “Kita lihat UMKM, koperasi terpuruk, BUMN dijual, beberapa sektor dilepas ke swasta, makannya kita kritisi untuk kembali ke mahzab ekonomi pasal 33,” jelasnya.
Ferry juga mengatakan, pemerintah Jokowi saat ini terdapat aneka mahzab.
“Ada Bu sri Mulyani yang mahzabnya neoliberal. Ada Bu Rini Sumarno yang mahzabnya mengutamakan peran negara yang besar. Akhirnya jadi bingung,” bebernya.
Dosen Universitas Bung Karno Gede Sandra menuding tim ekonomi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal. Gede menganggap pemerintah gagal mengendalikan situasi perekonomian.
“Tim ekonomi pemerintah telah gagal memperkirakan atau gagal melakukan forecasting situasi ekonomi nasional,” ujar Gede.
“Nyatanya cuma dapat 5%. Kini bilang ekonomi kita akan baik-baik saja, ternyata toh ada masalah yang cukup fundamental seperti duo defisit yang disampaikan Presiden Jokowi dua hari yang lalu,” sebutnya.
Kata dia, Jokowi juga sudah mengakui terdapat masalah fundamental ekonomi Indonesia. Masalah itu adalah defisit transaksi berjalan, dan defisit neraca perdagangan. Itu menyebabkan Indonesia rentan terpengaruh gejolak ekonomi dunia.
“Padahal beberapa saat sebelumnya tim ekonomi pemerintah, yang disuarakan terutama oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, si menteri terbaik di dunia, masih terus menyatakan bahwa fundamental ekonomi kita kuat, kondisi fiskal prudent, dan lain lain,” jelasnya.