Ijtima’ Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) ulama yang memutuskan capres Prabowo Subianto bukan mewakili mayoritas ulama di Indonesia.
“Ijtima’ yang dimaksud sama sekali jauh dari jumhur ulama. Sebagian besar ulama masih mendukung Pak Jokowi,” kata Wasekjen Partai Golkar Sarmuji, Ahad (29/5).
Sarmuji tidak mengkwatirkan dengan rekomendasi tersebur. Sebab, Sarmuji yakin tidak semua ulama menyepakati rekomendasi tersebut.
“Sama sekali tidak. Para Kyai-kyai pondok pesantren dan pegiat da’wah yang berpuluh tahun berhikmat pada ummat tidak terlihat hadir dalam ijtima’,” jelasnya.
sebelumnya Ketua GNPFU Yusuf Muhammad Martak menyatakan hasil Ijtima ulama dan tokoh nasional telah merekomendasikan nama untuk menjadi calon pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
Rekomendasi tersebut mengusung paslon dengan latar belakang nasionalis religius.
“Prabowo Subianto didampingi dengan capres yang kita rekomendasikan yaitu Salim Segaf Al Jufri. Insya Allah ini dapat kita perjuangkan dan kita pertanggungjawabkan,” kata Yusuf di Menara Peninsula, Jakarta Barat, Minggu (29/7).