Sambangi Kediaman Penyidik Senior KPK, Lieus Sungkharisma Dkk Deklarasi “Indonesia Bersih Bersama Novel Baswedan”

Lieus Sungkharisma dkk bersama Novel Baswedan (IST)

Banyaknya peristiwa OTT (Operasi Tangkap Tangan) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhir-akhir ini, bukan hanya mengundang keprihatinan berbagai pihak, tapi juga kemarahan. Kasus terakhir, KPK bahkan melakukan OTT terhadap kepala Lapas Sukamiskin dan pelaku korupsi yang justru sudah berada di dalam penjara.

Fakta memalukan ini membuktikan bahwa praktik korupsi di Indonesia memang sudah betul-betul gawat. Jika tidak segera diambil tindakan, bukan mustahil Republik Indonesia akan semakin hancur dan keberadaannya hanya tinggal kenangan.

Tak ingin berpangku tangan menyaksikan kerusakan tersebut, koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak) Lieus Sungkharisma bersama sejumlah elemen masyarakat anti korupsi, Rabu (25/7) menyambangi kediaman penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

Kepada Novel para aktivis anti korupsi ini tidak cuma menyampaikan keprihatinnya, tapi juga memberi masukan.

Menurut Lieus, Novel Baswedan menyebut praktik korupsi di Indonesia memang sudah tidak lagi main-main.

“Korupsi di Indonesia sudah sangat massif. Kalau tidak segera bertindak, kita hanya tinggal menunggu waktu kehancuran,” ujar Lieus menirukan Novel.

Karena itulah, tambah Lieus, dia dan kawan-kawan penggiat anti korupsi tak mau tinggal diam.

“Bersama teman-teman kita sepakat dan bertekad membawa Indonesia kembali Bersih,” katanya.

Untuk merealisasikan tekad itulah Lieus dan para aktivis anti korupsi mengunjungi Novel di kediamannya.

“Kita minta Pak Novel Baswedan menjadi ikon tekad ini, sehingga tagline dari aksi kami adalah “Indonesia Bersih Bersama Novel Baswedan,” jelas Lieus.

Mengapa Novel, Lieus menyebut karena Novel Baswedan adalah satu-satunya sosok pejuang anti korupsi yang sudah benar-benar membuktikan komitmennya.

“Perjuangannya melawan korupsi bahkan menyebabkan dirinya terdzalimi,” kata Lieus.

Dengan komitmen dan perjuangannya itu, kata Lieus lagi, tak ada seorang aktivis anti korupsi pun yang meragukan Novel Baswedan untuk menjadi ikon “Indonesia Bersih.” “Yang mungkin akan panik justru para koruptor,” ujar Lieus.

Deklarasi “Indonesia Bersih Bersama Novel Baswedan” itu sendiri rencananya akan dilaksanakan Senin Pagi 30 Juli 2018, Pukul 10.00 Wib di Gedung KPK Kuningan, Jakarta.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News