Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyerang balik SBY yang terlebih dulu mengatakan faktor Megawati penyebab gagalnya Demokrat berkoalisi dengan Jokowi.
“Menjelang Pemilu pasti Pak SBY selalu menyampaikan keluhannya tentang Ibu Megawati,” kata Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan, Kamis (26/7).
Menurut Hasto, selama ini Megawati baik-baik saja dan diam karena percaya terhadap nilai-nilai Satyam Eva Jayate, bahwa pada akhirnya kebenaranlah yang akan menang.
Menurut Hasto, keluhan musiman SBY tersebut terjadi karena sebagai seorang Bapak tentu mengharapkan yang terbaik bagi anaknya Mas AHY.
“Seluruh pergerakan politik Pak SBY adalah untuk anaknya, sementara Ibu Megawati jauh lebih luas dari itu. Ibu Mega selalu bicara untuk PDI Perjuangan; untuk Pak Jokowi; untuk rakyat, bangsa dan negara, sementara Pak SBY selalu saja mengeluhkan hubungan itu,” jelasnya.
Kata Hasto, gagal tidaknya koalisi SBY dan Partai Demokrat lebih karena kalkulasi yang rumit yang dilakukan Presiden Indonesia keenam yang hanya fokus dengan masa depan AHY.
“Jadi sebaiknya pemimpin itu bijak, kalau tidak bisa berkoalisi dengan Pak Jokowi karena sikapnya yang selalu ragu-ragu, ya sebaiknya introspeksi dan jangan bawa nama Ibu Mega seolah sebagai penghalang koalisi tersebut. Sekiranya Pak SBY mendorong kepemimpinan Mas AHY secara alamiah terlebih dahulu, mungkin sejarah bicara lain,” pungkasnya.