Isu Nasionalisme Freeport untuk Naikkan Elektabilitas Penguasa

Filosof Rocky Gerung menyindir Head of Agreement (HoA) PT Freeport seperti hoax dan bagian strategi menaikkan elektabilitas penguasa.

“Tinggalkan aja 51 persen itu bukan hasil HoA tapi itu HoAx karena enggak begitu ternyata,” kata Rocky di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) dengan topik “Divestasi Freeport: Untung atau Rugi?” di tvOne, Selasa, Selasa (17/7).

Rocky juga menyebut bahwa perihal divestasi Freeport tersebut bukan soal nasionalisme namun dicitrakan seolah-olah demikian oleh penguasa. Menurut Rocky, yang diinginkan rakyat Papua justru Freeport ditutup.

“Kalau nasionalisme itu bukan dengan tawar-menawar elektabilitas. Anda mau bantah segala macam, itu yang terjadi hari ini,” kata dia.

Rocky juga menyayangkan jika dalam acara ILC perwakilan pemerintah yang hadir dianggapnya kurang kompeten.

Diketahui bahwa dalam acara itu antara lain hadir Staf Khusus Presiden Ali Mochtar Ngabalin dan Head of Corporate Communications Inalum, Rendy Witoelar juga sejumlah politikus dari partai pendukung pemerintah.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News