Neymar boleh saja menjadi pusat perhatian ketika Brasil mengejar trofi Piala Dunia keenamnya di Rusia. Namun, jika tim raksasa dari Amerika Selatan ini ingin meniru prestasi pendahulunya pada 1958 saat merengkuh trofi Piala Dunia di tanah Eropa, “Raja Samba” wajib memiliki lini pertahanan yang kuat.
Faktanya, Piala Dunia sering kali dimenangkan oleh tim dengan pertahanan terbaik. Jerman hanya kemasukan empat gol dalam tujuh pertandingan pada 2014. Bahkan, Spanyol dan Italia cuma dua kali kebobolan ketika mengangkat trofi prestisius ini pada 2010 dan 2006.
Brasil memang baru kemasukan satu gol di laga babak grup, yaitu ketika imbang 1-1 kontra Swiss. Namun, tetap saja pelatih Brasil Tite harus memperkuat sektor belakang timnya untuk menghadapi pertandingan babak 16 besar melawan Meksiko di Samara Arena, Senin (2/7) malam WIB.
“Dalam sepak bola, selalu ada satu pemain yang dibicarakan lebih banyak. Namun, Anda dituntut memiliki tim yang sangat bagus,” kata gelandang bertahan Brasil Casemiro, seperti dilansir AFP, Minggu (1/7).
“Tidak dipungkiri, orang akan mengatakan pemain di atas rata-rata yang kami miliki adalah Neymar. Namun, jangan lupa bahwa kami masih punya pemain hebat lainnya.”
Tim flamboyan Brasil tampil impresif pada Piala Dunia 1982 dan 1986 ketika dihuni para pemain seperti Zico dan Socrates. Sayangnya, mereka gagal menjadi kampiun.
Brasil kemudian mengangkat trofi Piala Dunia 1994 dan 2002. Ketika itu, Selecao tidak hanya diberkahi pemain dengan bakat menyerang, juga bintang-bintang bertipe defensif yang tangguh. Bahkan, pada Piala Dunia 2002, hanya Inggris yang mampu mencetak gol ke gawang Brasil di fase knockout.
Sejauh ini, Brasil memiliki barisan belakang sangat tangguh. Mereka hanya kebobolan delapan gol dari 28 pertandingan, dari sebelum Piala Dunia 2018 sampai ketika mengalahkan Serbia 2-0 di laga penutup babak grup.
“Kami memiliki tim yang sangat seimbang, cerdas, dan tenang ketika kami harus bertahan,” kata bek tengah Thiago Silva, yang mencetak gol kedua Brasil di laga kontra Serbia.
Neymar dan Philippe Coutinho membuat lini serang Brasil kian menakutkan. Namun, mereka pun diwajibkan turun membela pertahanan.
“Ketika kami ditekan, bukan hanya empat bek dan satu gelandang yang akan bertahan. Kekuatan pertahanan Brasil dimulai dari Gabriel (Jesus), kemudian Neymar dan Willian. Jadi, akan ada 11 pemain bertahan dan 11 pemain menyerang,” ujar Casemiro.
Paulinho, salah satu dari sedikit pemain yang masih dipertahankan dari skuad yang dipermalukan Jerman 7-1 pada semifinal Piala Dunia 2014, memiliki kemampuan bertahan yang sama baiknya. Di samping itu, sosok penjaga gawang juga menjadi elemen penting bagi pertahanan Brasil.
Pada 2014, Julio Cesar yang kini bermain untuk Toronto FC, merupakan pilihan utama di bawah mistar gawang. Kali ini, Tite lebih memilih kiper AS Roma Alisson Becker ketimbang penjaga gawang Manchester City Ederson Moraes.
“Manajer Manchester City Pep Guardiola punya kartu As di timnya, tapi Tite memiliki Alisson, dan saat ini ia adalah Pele di posisi kiper,” kata Claudio Taffarel, penjaga gawang yang memenangkan Piala Dunia 1994 dan sekarang menjadi pelatih kiper di timnas Brasil.
Prakiraan Pemain
Brasil (4-3-3)
Alisson; Fagner, Thiago Silva, Joao Miranda, Filipe Luis; Paulinho, Casemiro, Coutinho; Willian, Gabriel Jesus, Neymar
Pelatih: Tite
Meksiko (4-2-3-1)
Ochoa; Alvarez, Salcedo, Hugo Ayala, Gallardo; Herrera, Guardaado; Layun, Vela, Lozano; Javier Hernandez
Pelatih: Juan Carlos Osorio
Tempat: Samara Arena, Samara
Waktu: Senin (2/7), Pkl 21.00 WIB