Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebay (berlebihan) dengan mengatakan, ada oknum BIN, POlri dan TNI yang tidak netral dalam Pilkada.
Demikian dikatakan koordinator Gardu Banteng Marhaen (GBM) Sulaksono Wibowo dalam pernyataan kepada suaranasional, Senin (26/6).
Menurut Sulaksono, SBY selalu melempar isu yang tidak jelas di publik agar terlihat dizalimi. “Selama ini Polri, TNI dan BIN netral. Kalau ada yang tidak netral harusnya SBY sebut nama saja,” jelas Sulaksono.
Kata Sulaksono, melempat isu tersebut, SBY ingin menaikkan elektabilitas Partai Demokrat dan daya tawar untuk koalisi. “Selama ini elektabilitas Partai Demokrat stagnan,” pungkasnya.
SBY mengatakan ada oknum di Badan Intelijen Negara (BIN), Polri, dan TNI yang tidak netral dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018.
SBY mengaku sudah berulang kali meminta agar ketiga lembaga negara itu netral dalam setiap pesta demokrasi lima tahunan berlangsung.
“Tetapi yang saya sampaikan ini cerita tentang ketidaknetralan elemen atau oknum, dari BIN, Polri, dan TNI itu ada, nyata adanya, ada kejadiannya, bukan hoaks. Sekali lagi ini oknum,” kata SBY dalam jumpa pers di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/6).
SBY menyatakan sebelumnya sudah menyampaikan agar negara, pemerintah, BIN, Polri, dan TNI netral ketika melakukan kunjungan ke Madiun, Jawa Timur, pada 18 Juni lalu. Presiden ke-6 RI itu berharap negara serta perangkat lainnya bisa netral.
“Selama 10 tahun saya tentu kenal negara, pemerintah, BIN, Polri, dan TNI. Selama 10 tahun itu lah doktrin saya, yang saya sampaikan, negara, pemerintah, BIN, Polri, dan TNI netral,” ujarnya.