Ketidaknetralan aparat TNI, BIN dan Polri pernah terjadi di Era Presiden Megawati Soekarnoputri.
“Pilpres 2004 BIN, Polri dan TNi resmi diinstruksikan pimpinanannya untuk menangkan Mega,” kata staf Khusus Era SBY, Andi Arief di akun Twitter-nya @AndiArief_.
Andi mengatakan, kecurangan aparat pemerintah bisa dilawan oleh rakyat. “Apakah ketidaknetralan aparat bisa dilawan? Sangat bisa,” jelasnya.
“Kemauan rakyat dan perlawanan sebagian aparat terhadap komando atas sukses melawan cara kotor itu,” jelasnya.
SBY mengatakan ada oknum di Badan Intelijen Negara (BIN), Polri, dan TNI yang tidak netral dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018.
SBY mengaku sudah berulang kali meminta agar ketiga lembaga negara itu netral dalam setiap pesta demokrasi lima tahunan berlangsung.
“Tetapi yang saya sampaikan ini cerita tentang ketidaknetralan elemen atau oknum, dari BIN, Polri, dan TNI itu ada, nyata adanya, ada kejadiannya, bukan hoaks. Sekali lagi ini oknum,” kata SBY dalam jumpa pers di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/6).
SBY menyatakan sebelumnya sudah menyampaikan agar negara, pemerintah, BIN, Polri, dan TNI netral ketika melakukan kunjungan ke Madiun, Jawa Timur, pada 18 Juni lalu. Presiden ke-6 RI itu berharap negara serta perangkat lainnya bisa netral.
“Selama 10 tahun saya tentu kenal negara, pemerintah, BIN, Polri, dan TNI. Selama 10 tahun itu lah doktrin saya, yang saya sampaikan, negara, pemerintah, BIN, Polri, dan TNI netral,” ujarnya.