Oleh: Hanung Armel
Menjelang lebaran kurang seminggu rakyat dikejutkan oleh seorang pejabat selevel menteri, cendekiawan muda bernama Yudi latif membuat terobosan dengan mengundurkan diri dari jabatan ketua BPIP.
Apapun alasan mundur dari jabatan ketua BPIP tentu sudah dipertimbangkan dengan sangat matang oleh Yudi Latif sendiri dan tentu pengambilan sikap mundurnya harus kita apresiasi disambut dengan penuh penghormatan .
Langkah yang diambil Yudi Latif contoh yang baik dari seorang pejabat tinggi bagi rakyat dan bangsa Indonesia khususnya para elit politik yang cenderung mempertontonkan memperebutkan jabatan.
BPIP adalah lembaga negara setingkat menteri seperti Badan Penempatan Pengerah Nasional Tenaga Kerja Indonesia ( BP2NTKI ) yang dikepalai politisi Golkar Nusron Wahid.
Kedudukan lembaga setingkat kementerian atau kementarian selalu menjadi incaran para politisi dengan jabatan tersebut tentu diperoleh gaji dan fasilitas-fasilitas lainnya.
Alhamdulillah ternyata masih ada anak muda seperti Yudi Latif yang tidak kemaruk jabatan, tidak rakus dengan sebuah gaji dan iming-iming fasilitas yang tentu jadi harapan dan dambaan para politisi.
Yudi Latif rela tinggalkan jabatan di BPIP demi menjaga harkat martabat dirinya yang melekat.
Semoga manusia-manusia tua yang rakus jabatan yang hanya menghabiskan uang rakyat bisa mengikuti apa yg diperbuat oleh Yudi Latif.
Saatnya para elit politik, pejabat mulai belajar malu pada rakyat yang sudah hidup makin susah .
Terima Kasih kami sampaikan kepada Yudi Latif yang telah mengajarkan moral dan ahlak yang baik di tengah kehancuran moral dan ahlak bangsa ini.
Langkahmu akan dikenang oleh bangsa dan rakyat Indonesia.
Salam takzim kita semua bangsa dan rakyat indonesia untuk Yudi Latif.