Selama bulan puasa, kurma jadi camilan paling populer. Sejak berbuka hingga waktu imsak, kurma menjadi sajian di meja makan dan ruang keluarga. Adakah efek samping kurma bagi kesehatan?
Siapa yang tak tahu kurma? Camilan yang sangat populer selama bulan puasa ini menjadi teman setia sejak datang maghrib hingga datang waktu imsak, waktu untuk berhenti makan minum di malam hari sekaligus menandai waktu memulai berpuasa.
Bahkan saat berbuka puasa, dianjurkan berbuka dengan sepotong kurma sebelum mengkonsumsi makanan dan minuman lainnya. Tradisi ini terjadi di semua warga muslim di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Banyak alasan mengapa kurma dianjurkan sebagai camilan pertama berbuka puasa. Tak heran berdasarkan suatu riwayat, kurma adalah makanan favorit nabi Muhammad saat berbuka puasa.
Selain mengikuti tradisi nabi Muhammad saat berbuka, kurma memiliki sejumlah keistimewaan dari buah lain dari sisi kesehatan. Mengutip situs dokter.id, setiap 100 gram kurma mengandung sekitar 280 kalori. Kurma mengandung karbohidrat, protein, dan serat.
Selain itu kurma mengandung berbagai vitamin dan mineral. Berikut ini manfaat kurma bagi kesehatan yang perlu Anda ketahui.
-Membantu Kerja Saluran Pencernaan dan Mencegah Sembelit
-Membantu Kerja Saluran Pencernaan dan Mencegah Sembelit
-Memberikan Energi Dalam Waktu Singkat
-Mencegah Kanker
-Mengurangi Radang
Manfaat sari kurma lainnya, kurma sangat bermanfaat bagi ibu menyusui karena kurma bisa mendorong peningkatan produksi air susu ibu (ASI). Maklum, kurma kaya akan zat besi dan kalsium sehingga membantu produksi ASI. Selain itu kurma bisa membantu proses pemulihan pada rahim dan pemulihan tubuh ibu setelah melahirkan