Seseorang yang sudah masuk istana bisa berubah 180 derajat menjadi munafik dan penjilat murakkab (berlipat ganda) padahal bertitel profesor bahkan ada yang berpakaian berjubah seperti tokoh agama Islam.
Demikian dikatakan tokoh Muda Muhammadiyah Mohammad Naufal Dunggio dalam pernyataan kepada suaranasional, Ahad (3/6).
Kata Naufal, ada seorang profesor masuk Istana menganggap gaji Rp 100 juta itu kecil di tengah kemiskinan dan penguasa tidak menepati janji memberikan 10 juta lapangan kerja.
“Ada yang membawa nama umat bahwa keberadaan dia di Istana mewakili umat Islam,” jelas Naufal.
Ia mempertanyakan, klaim seseorang yang mewakili umat Islam dengan menjadi bagian dari kelompok Istana.
“Wahai iblis penjilat, ormas Islam mana yang merekomendasikan dikau untuk masuk Istana sehingga begitu lancangnya kau mengklaim mewakili umat. Apakah umat kecebong yang kau wakili atau umat aliran-aliran sesat? Atau umat yangg mana? Mungkin umat penjilat seperti dikau sehingga beraninya kita-kita ini yang berseberangan dengan penguasa dibilang tukang fitnah,” jelasnya.
Kata Naufal, beberapa orang yang masuk Istana umurnya makin tua dan justru hidupnya jadi penjilat murakkab.
“Kita hargai saja karena itu takdir mereka jadi begitu. Semoga Allah memelihara taqdir mereka sampai ajal menjemput mereka. Sehingga mereka bisa menikmati di alam kubur taqdir mereka ini seperti nikmatnya hawa sejuk dalam Istana,” pungkasnya.