Faham radikal yang kemudian memunculkan teror berasal dari arab akibat pemahaman yang sempit terlebih lagi memisahkan antara nasionalisme dan Islam.
Demikian dikatakan Wakil Sekjen PBNU Sulthonul Huda saat menjadi pembicara dalam diskusi media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertajuk “Merawat Keberagaman, Menangkal Terorisme dan Radikalisme” di Kemenkominfo, Jakarta, Rabu (30/5).
Menurut dia, negara-negara di kawasan arab dibentuk dari kepentingan negara-negara imperialis Barat seperti Inggris dan Prancis.
“Berbeda dengan pembentukan negara Indonesia di mana kelompok Islam dan nasionalis berjuang membebaskan diri dari penjajahan kolonial Barat,” jelas Sulthonul Huda.
Oleh karena itu, kekompakan kelompok nasionalis dan Islam ini harus terus dijaga. Apalagi, Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman.
Sulthonul Huda heran, masih ada orang-orang atau kelompok yang mengaku wakil Islam. Padahal, yang mendirikan Indonesia adalah NU dan Muhammadiyah.