Aksi Kamisan yang menyuarakan menuntasan pelanggaran HAM dan diterima Presiden Jokowi merupakan politisasi untuk meraih dukungan di Pilpres 2019.
“Yaaa pasti politis(asi) lah; kenapa ngga dari dulu diterima, pas mau nyapres lagi baru ditemui, Tapi tinggal setahun, mau bikin apa?” Koordinator Kontras Haris Azhar di akun Twitter-nya @haris_azhar.
Kata Haris, pertemuan peserta aksi Kamisan dengan Presiden Jokowi hanya sandiwara. “Presiden Jokowi temui perwakilan korban pel HAM yg berat, kalau bukan sandiwara,” jelasnya.
Ia menegaskan, jika Jokowi punya komitmen dalam penegakan hukum pelanggaran HAM harus berhentikan Wiranto dari Menkopolhukam.
“Umumkan Polisi segera periksa Hendro atas Kasus Munir dan Talangsari’89,” jelas Haris.
Jokowi menepati janjinya menemui keluarga korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang kerap menggelar aksi Kamisan di depan Istana Merdeka.
Berdasarkan pantauan, sekitar 20 anggota keluarga telah tiba di Kompleks Istana Kepresidenan untuk bertemu Presiden, Jakarta, Kamis (31/5).
Ibu korban Tragedi Semanggi I, Maria Catarina Sumarsih berharap, Presiden Jokowi dapat memenuhi janjinya untuk segera menyelesaikan pengusutan kasus HAM.
“Saya berharap Pak Jokowi memenuhi komitmennya untuk mewujudkan visi misi dan program aksi yaitu menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu,” kata Sumarsih yang merupakan ibu dari Benardinus Realino Norma Irawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (31/5).