Pelaku bom bunuh diri di Surabaya Dita Oprianto merupakan produk doktrinisasi di Rohani Islam (Rohis) sewaktu SMA.
“Rohis itu munculkan bibit ideologi teror dan faktanya pelaku bom bunuh diri di Surabaya itu produk Rohis,” kata Koordinator Gardu Banteng Marhaen Sulaksono Wibowo dalam pernyataan kepada suaranasional, Selasa (15/5).
Kata Sulaksono, penemuan adanya ideologi teror di Rohis sudah dikaji beberapa tahun yang lalu. “Namun hasil kajian itu dituduh antiIslam. Harusnya antisipasi sebelum ada teror,” ungkapnya.
Sulaksono mengatakan, pemerintah harus membubarkan Rohis karena sistem kaderisasi oleh para senior. “Senior selalu mengawasi yunior di Rohis. Salah satu cara dibubarkan saja,” ungkapnya.
Sulaksono mengatakan, harusnya NU melalui organisasi pelajarnya masuk di sekolah-sekolah untuk menangkal ideologi teror. “Saatnya NU mewarnai sekolah-sekolah negeri. Buat acara yang menyenangkan,” pungkasnya.