Fakta Ini membuat Istana dan Jokowi Rontok

Presiden Jokowi (IST)

Gerakan Ganti Presiden 2019 makin kuat dengan membuat beberapa fakta yang bisa melemahkan Istana dan Jokowi di Pemilu 2019.

“Fakta Pertama, isu ekonomi. Rakyat merasakan hidup sulit. Setelah subsidi dicabuti, rakyat dikejar pajak, daya beli melemah, kehidupan dirasa makin susah. Ini membuat Istana dan Jokowi makin tersudut,” kata Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa Tony Rosyid kepada suaranasional, Jumat (11/5).

Kata Tony, fakta kedua yang membuat Jokowi rontok adalah, banjirnya tenaga kasar dari China. Semakin dibantah, makin jelas datanya. Semua orang ngomong buruh China. Bahkan, pihak imigrasi menemukan kampung China di hutan.

“Tak bisa ditutup-tutupi. Ternyata bukan hoaxs. Sudah pukuhan ribu buruh China didatangkan. Dan terus mengalir deras, karena teken kontrak sudah dibuat bersamaan dengan ketergantungan hutang negara ke China yang semakin besar,” jelasnya.

Fakta ketiga, menurut Tony adanya ketidakadilan masalah hukum. penangkapan sejumlah ulama dan aktivis tanpa proses hukum. Habib Rizieq dijerat 17 kasus. Waktunya super singkat.

“Menjelang pilpres, satu persatu kasus Habib Rizieq mulai di SP3 kan. Ada apa? Publik makin curiga, kok hukum begitu rapuh? Tak bisa disalahkan jika publik menduga, ada permainan. Tepatnya, ada intervensi. Hukum tak lagi independen,” jelasnya.

Tony mengatakan, fakta keempat Janji Jokowi bisa membuat mantan Wali Kota Solo itu rontok. Ada jejak digital terhadap 66 janji Jokowi. Satu persatu mulai diingat dan ditagih publik.

“Empat Fakta di atas yang terus menerus disuarakan dalam hashtag #2019GantiPresiden akan berpengaruh terhadap elektabilitas istana. Jika elektabilitas Jokowi terus runtuh, maka secara otomatis mengancam empat pilar kekuasaan istana. Empat pilar itu adalah partai koalisi, pemilik modal, media dan aparat hukum. Orang bilang oknum. Tepat sekali,” pungkasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News