Penguasa Orde Baru Soeharto bukan seorang pendendam dalam menghadapi lawan politik maupun orang-orang yang mengkritiknya.
“Bagaimanapun kerasnya kritikan yang dilakukan terhadap Soeharto, tidak ada kejadian penembakan rumah seperti yang dialami Amien Rais di era Jokowi. Bahkan menurut Sahabat Amien Rais, Sabri Saiman, Soeharto saat itu tidaklah seorang pendendam,” koordinator Komunitas Relawan Sadar (Korsa) Aminullah Hidayat kepada suaranasional, Jumat (11/5).
Korsa merupakan mantan Relawan Jokowi di mana pada 2014 mendukung mantan Wali Kota Solo menjadi Presiden Indonesia.
Kata Amirullah, tidak dendamnya Soeharto terlihat kehadiran orang nomor satu di Indonesia itu dalam Muktamar Muhammadiyah di Banda Aceh tahun 1995.
“Di acara itu Soeharto dan Amien Rais duduk berdampingan bahkan di dalam Pidato Kata Sambutannya, Soeharto mengatakan bahwa dia adalah anak didik Muhammadiyah,” kata Amirullah.
Amirullah mengatakan, reaksi sangat berbeda dilakukan pemerintahan Jokowi ketika mendapat kritikan dari Amien Rais terkait penguasaan tanah negara.
“Menteri Kordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yang terkenal dekat dengan Jokowi, melakukan pengancaman dan marah marah penuh emosional tinggi, tindakan itu tidak layak dilakukan seorang pembantu Presiden,” jelas Amirullah.
Ia mengatakan, sampai sekarang teror terhadap rumah Amien Rais tidak terungkap. “Kejadin itu tidak membuat Amin Rais berhenti mengkritik, ini dilakukan sebagai bukti sayang dan cintanya seorang Amin Rais terhadap rakyat dan negeri ini,” pungkasnya.