Partai-partai oposisi Indonesia harus belajar dari Mahathir Mohamad yang memenangkan Pemilu di Malaysia dengan mengalahkan partai penguasa.
“Jika ingin merebut kekuasaan, partai-partai oposisi di Indonesia harus belajar dari Mahathir, terutama tentang bagaimana mempersatukan diri demi meraih tujuan yang sama,” kata Koordinator Forum Rakyat, Lieus Sungkharisma kepada suaranasional, Kamis (10/5).
Kata Lieus, bagaimanapun kemenangan pihak oposisi ini tidak bisa dilepaskan dari peran Mahathir Mohamad sebagai tokoh kharismatik dalam sejarah politik di Malaysia.
“Mahathir berhasil meyakinkan rakyat Malaysia untuk berani melakukan perobahan bersama calon-calon anggota parlemen yang berasal dari koalisi Pakatan Harapan,” katanya.
Menurut Lieus, koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin Mahathir Muhammad terdiri dari berbagai partai dan tidak ada yang berada dalam posisi dominan. “Mereka bergerak dalam satu kemitraan yang sejajar dan seimbang,” ujarnya.
Kemitraan yang sejajar dan seimbang itulah, kata Lieus, yang perlu dicontoh partai-partai oposisi Indonesia jika ingin memenangkan Pemilu dan Pilpres 2019 mendatang.
“Selama masih ada partai yang merasa mayoritas dan dominan, selama itu koalisi tidak akan pernah bisa terbangun dengan baik,” katanya.
Selain itu, ia mengatakan, kemenangan pemilu di Malaysia mengantarkan Mahathir Mohamad akan menjadi perdana menteri tertua tidak hanya di Malaysia tapi juga di dunia. Dikabarkan Mahathir akan didampingi Wakil Perdana Menteri Wan Azizah Ismail yang merupakan isteri dari Anwar Ibrahim.