GBR: Pemilu & Pilpres 2019 Menentukan Dikuasai China atau Berdaulat

Buruh China (IST)

Pemilu dan Pilpres 2019 sangat menentukan bangsa Indonesia dikuasai China atau menjadi bangsa yang berdaulat.

Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Global Base Review (GBR) Rusdianto Samawa kepada suaranasional, Rabu (2/5).

“Pertarungan yang menarik, sekaligus menjejal denyut jantung negara Indonesia karena ketakutan dari ambisi China untuk menguasai,” ungkapnya.

Kata Rusdianto, bangsa Indonesia menjadi target penguasaan China. “Mari kita jernih melihat masa depan negara ini. Saat ini sedang ada “Operasi Private Army Tentara Merah di Indonesia”,” ungkapnya.

Rusdianto mengutip karya Peter Calvert (1987) dalam bukunya berjudul “The Process of Political Succession”, University of Southampton, Palgrave Macmillan menjelaskan tentang fenomena strategi China untuk menguasai suatu negara melalui pertarungan suksesi politik.

“Dalam sub judul buku tersebut menyebutkan bahwa metode “Suksesi Politik China di Negara-Negara Tempat Investasi” yang ditulis oleh seorang bernama “Eberhard Sandischneider” yang menceritakan mulai dari investasi, tenaga kerja hingga alat pengamanan harus dari China,” paparnya.

Kata Rusdianto, arus politik domestik Cina sejak 1953 selalu disertai unsur-unsur penting dalam kebijakan luar negerinya, seperti alat perang, regulasi kerjasama negara lain, tenaga kerja dan menjamin pelaksanaan kebijakan Jalur Sutra Maritim dan Pangan untuk China.

“Tentu, bagi China yang bisa melakukan itu harus melalui penanaman investasi secara besar-besaran,” ungkapnya.

Kata Rusdianto, menafsirkan kebijakan luar negerinya merupakan titik keamanan yang dilakukan oleh aparat keamanan dalam negeri China beserta intelijennya, dimana operasi-operasi suksesi kekuasaan bagi negara tertentu dibiaya melalui operasi silent bernama “China’s Privat Army.”

“Dengan kata lain, orientasi masa depan politik Cina secara keseluruhan dari insentif material seluruh investasi dan kerja aman para tenaga kerja. Model ini merupakan operasi China’s Privat Army,” pungkasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News