Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak perlu berdebat dengan Rizal Ramli terkait utang luar negeri.
“Ya debatnya di tengah rakyat aja, ke bawah,” kata Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Ahad (29/4).
Menurut Hasto, kualitas seorang pemimpin tak bisa diukur hanya dari kemampuan berdebat. Meski jago berdebat, hal itu tak lantas membuat seseorang terbukti mampu memimpin.
“Jadi pemimpin itu kerja di bawah membangun harapan untuk bangsa. Jangan orang pintar pidato, kemudian langsung jadi pemimpin, itu rakyat yang mengakui,” katanya.
Rizal sebelumnya mengaku siap gelar debat terbuka terkait utang luar negeri dengan Sri Mulyani.
Persoalan utang luar negeri Indonesia yang diklaim mencapai Rp4.000 triliun menjadi amunisi kelompok oposisi untuk mengkritik pemerintah.
Rizal sempat menyebut masyarakat dirugikan keputusan Sri Mulyani yang tak bisa menegosiasikan bunga utang menjadi lebih murah, sehingga membuat bunga utang yang diperoleh Indonesia tinggi dan penerimaan pajak dari masyarakat banyak disedot untuk membayar bunga utang tersebut.