Gerakan Ganti Presiden 2019 di acara CFD di Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta maupun daerah-daerah merupakan aksi bayaran.
Demikian dikatakan Koordinator Gardu Banteng Marhaen Sulaksono Wibowo dalam pernyataan kepada suaranasional, Ahad (29/4).
Menurut Sulaksono, aksi bayaran itu dikomandani kelompok oposisi dan radikal. “Kelompok radikal ingin berkuasa agar ide-idenya dapat disebarkan ke masyarakat,” jelasnya.
Sulaksono mengatakan, gerakan ganti presiden 2019 akan memakai isu SARA untuk menyerang Presiden Jokowi. “Pemerintah harus mewaspadai gerakan ini,” ungkapnya.
Ia mengatakan, gerakan ini akan melakukan kampanye melalui media sosial seperti Facebook, Twittee dan Whatsapp.
“Mereka memanfaatkan medsos untuk menggalang dukungan,” pungkas Sulaksono.