Kelompok radikal dan antikebhinnekaan menggunakan masjid untuk kegiatan politik dan dikhususkan menyebarkan kejelekaan Presiden Jokowi.
Demikian dikatakan Ketua Jangkar Relawan Jokowi Himawan Sutikno dalam pernyataan kepada suaranasional, Senin (24/4).
Menurut Himawan, masjid digunakan kegiatan politik caranya mirip mengalahkan Ahok di Pilkada DKI Jakarta.
“Otak politisasi masjid sama dengan pemain saat mengalahkan Ahok di Pilkada DKI Jakarta,” jelasnya.
Himawan meminta pihak-pihak terkait untuk mencegah kegiatan politik di masjid. “Ini meresahkan umat dan polisi harus mencegahnya,” paparnya.
Selain itu, ia mengatakan, ada agenda besar kelompok radikal dan antikebhinnekaan menguasai Indonesia. “Kita harus melawan kelompok radikal,” pungkasnya.