STAIN Kudus akan Bina Mahasiswi Bercadar

Ketua STAIN Kudus Mundakir (IST)

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus akan melakukan pembinaan dan penyadaran bagi mahasiswi yang menggunakan cadar.

Demikian dikatakan Ketua STAIN Kudus Mundakir kepada wartawan, Rabu (7/3).

Menurut Mundakir, pihaknya lebih menggunakan pendekatan khusus terhadap mahasiswi yang menggunakan cadar daripada membuat aturan larangan.

Kata Mundakir, orang berpakaian termasuk ke kampus itu harus disesuaikan misalnya penggunaan sarung.

“Seperti orang bersarung, celana pendek, pakai kaos oblong, itu kan ya memang tidak seharusnya ada di kampus,” terangnya.

Mundakir mengatakan bahwa di Kudus mayoritas Islam tradisionalis, seperti di wilayah pantura Jawa Tengah lain. Karenanya, tradisional tidak mengenal yang bercadar.

“Tradisional ya pakai pakaian ala Islam Nusantara. Cadar bukan produk Islam. Tapi produk budaya di sebagian daerah di Timur Tengah. Tidak semua di Timur Tengah itu pakai cadar semua,” imbuhnya.

Selain itu, ia mengatakan, cadar itu bukan budaya Islam. Islam itu subtansiya menutup aurat. Tentang bentuknya menutup aurat mau seperti apa, lanjutnya, itu diserahkan pada peradaban masing-masing.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News