Politikus Partai Hanura Tri Dianto menyesalkan kebijakan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Yogyakarta yang melarang mahasiswi bercadar.
“Asalkan tdk berontak kpd NKRI ya bercadar itu biasa bae. Kan bercadar bukan hantu Pak rektor @UINSK ?,” kata Tri Dianto di akun Twitter-nya @tridianto_.
Tri Dianto mengatakan mahasiswi yang bercadar belum tentu radikal.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, akan memecat mahasiswi yang tidak mau melepas cadar mereka saat beraktivitas di area kampus.
Menurut Rektor UIN Sunan Kalijaga, Yudian Wahyudi, pihaknya telah melakukan pendataan jumlah mahasiswi yang mengenakan cadar. Hal itu dilakukan sesuai surat resmi dengan nomor B-1031/Un.02/R/AK.00.3/02/2018.
“Ada 41 yang kami data, dan mereka menggunakan cadar dari berbagai fakultas di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,” kata Yudian, Senin, 5 Maret 2018.
Yudian mengatakan, UIN sudah membentuk tim konseling dan pendampingan kepada mahasiswi bercadar agar mereka mau melepas cadar saat berada di kampus UIN.