Mantan staf khusus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Sunny Tanuwidjaja yang menjadi pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diduga kuat partai besutan Grace Natalie ini menjadi tempat pencucian uang cukong reklamasi.
Demikian dikatakan aktivis politik Rahman Simatupang kepada suaranasional (1/3). “Dari segi sumber dana tidak jelas tapi PSI bisa iklan dengan videotron di berbagai sudut Jakarta,” jelas Rahman.
Kata Rahman, integritas PSI juga dipertantanyakam karena Sunny orang yang pernah dicekal KPK ke luar negeri. “Diduga Sunny ini sebagai broker kasus reklamasi di teluk Jakarta,” papar Rahman.
Ia mengatakan, cukong dan taipan memanfaatkan keluguan kalangan anak muda dalam berpolitik melalui PSI. “Baru kali ini ada partai anak muda tetapi hanya memuji pemerintah. Padahal jiwa anak muda itu kritis,” ungkapnya.
Menurut Rahman, PSI tidak akan mendapatkan suara di Pemilu 2019. “Kerjanya hanya mengandalkan di dunia maya dan jarang melakukan pertemuan dengan masyarakat,” jelas Rahman.
Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni menduga banyak pihak merasa khawatir dengan keberadaan PSI, sehingga mempermasalahkan keberadaan Sunny yang menjabat sebagai Sekretaris Dewan pembina PSI.
“Anehnya kok diramaikan sekarang? Ada apa? Mungkin banyak pihak yang mulai khawatir dengan keberadaan PSI?” ujar Antoni, Rabu (28/2) dikutip CNN Indonesia
Nama Sunny di PSI diketahui dalam Surat Keputusan yang ditandatangani Menteri Hukum dan Ham, Yasonna Hamonangan Laoly mengenai struktur kepengurusan PSI.
SK tersebut berjudul Perubahan Susunan Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat PSI dan bernomor M.HH-19AH.11.01 tahun 2017 tertanggal 26 September 2017. CNNIndonesia.com mendapatkan dokumen itu dari Komisi Pemilihan Umum yang mengunggahnya ke laman infopemilu.kpu.go.id.