Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengatakan, Pilkada DKI Jakarta telah merusak demokrasi karena menghalalkan segala cara.
“Pergerakan Pilkada DKI 2017, masih menyisakan noktah hitam bahwa perebutan kekuasaan politik, dapat menghalalkan segala cara yang merusak demokrasi,” kata kiai Said dalam pembacaan muhasabah 2017, di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (3/1).
Kata Kiai Said, cara-cara Pilkada DKI Jakarta bisa merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Politik SARA merusak kesatuan sosial melalui sentimen primordial yang mengoyak kehidupan berbangsa yang sudah susah payah dirajut oleh para pendiri bangsa,” ujar Kiai Said.
Selain itu, ia menyinggung kegiatan shalat Jumat di Monas karena niatnya bukan ibadah tetapi lebih ke politik.
“Yang tidak saya dukung itu Jumatan di Monas, niatnya bukan salat. Kamis sore dateng, tidurnya di Istiqlal, salatnya di monas, jadi masjid jadi tempat molor (red: tidur),” tegasnya.