Dia menyebut hanya ada tiga tokoh muda NU yang layak menjadi rujukan, dia seperti mendegradasi sisanya, yaitu para kiai sepuh NU.
Demikian dikatakan Wakil ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU KH Abdul Moqsith Ghazali dalam artikel berjudul “Membelah NU”.
Kiai Moqsith tidak menyebut nama seseorang yang membelah NU, tetapi dari arah tulisan, pembaca akan menduga bahwa yang dimaksud kemungkinan Ustadz Abdul Somad.
Kata Kiai Moqsith, sebelum semuanya terlambat, ustadz muda ini perlu mulai berfikir strategis. Bedakan antara kawan seiring seperjuangan dan mana “lawan” yang menjadi sasaran.
“Jika peluru diarahkan ke seluruh penjuru mata angin, saya mengkhawatirkan bukan hanya si ustadz akan kehabisan peluru, tapi juga tak kuat menangkis serangan dari berbagai kalangan,” jelas Kiai Moqsith.
BACA JUGA:
- Gardu Banteng Marhaen: Polisi Harus Batalkan Safari Dakwah Ustadz Somad di Jakarta-Tangerang.
- Astaghfirulloh, Politikus PDIP Sebut LGBT Sunnatullah dan Halal dalam Islam
- Jeremy Tety Pendukung LGBT Alami Sakit tak Bisa Disembuhkan?
- Pergantian Kepala Bais Mendadak, Prabowo: TNI Keadaan Darurat?
Selain itu, ia mengatakan, kemunculan ustadz fenomenal berhaluan sunni. Ia cakap bicara mengenai sejarah Islam dan hadits Nabi. Dia memukul balik kaum wahabi dengan mengutip sumber-sumber otoritatif dalam Islam.
“Saya termasuk yang mengapresiasi ketangkasan yang bersangkutan dalam merespons serangan kaum wahabi. Dakwahnya berhasil mendapat dukungan besar dari publik Islam. Di tengah applause panjang umat Islam, kepercayaan diri sang ustadz menaik tajam. Dia tak hanya menyerang wahabi tapi juga syiah,” pungkas Kiai Moqsith