Salah satu pendukung Joko Widodo (Jokowi) dan Ahok, Zulfikar Akbar menyesalkan aparat kepolisian membubarkan kontes Miss Waris di Makassar.
“Semestinya Polri juga dapat menghargai mereka selayaknya warga negara yang punya hak berekspresi sepanjang tak ada hukum yang dilanggar,” kata Zulfikar di akun Twitter-nya @zoelfick.
Zulfikar berpendapat seperti itu sambil menyertakan berita dari Tempo berjudul “Polisi Makassar Bubarkan Acara yang Diduga Kontes Miss Waria,” ungkapnya.
Kata Zulfikar, polisi harusnya memberikan izin acara kontes Miss Waria karena tidak melanggar konstitusi dan NKRI
“Para waria ini sudah meminta izin, tapi tak diberikan izin,” ungkap Zulfikar.
Ia berpendapat pembelaan terhadap waria berdasarkan kemanusiaan. “Membela hak waria karena melihat bagaimanapun mereka tetap manusia. Kita tidak tahu, mereka yang kita kira penuh dosa justru kelak bisa lebih dulu masuk surga,” ungkapnya.
Aparat Kepolisian Sektor Ujung Pandang membubarkan kegiatan waria bertemakan Malam Grand Final Duta HIV/ AIDS dan Narkoba di Hotel Singgasana Makassar, Senin malam 4 Desember. Sebab acara tersebut tak mengantongi izin dari kepolisian.
“Memang mereka mengajukan izin tadi pagi ke Polsek dan Polres. Tapi kita tak berikan izin, ” tutur Kepala Kepolisian Sektor Ujung Pandang Komisaris Wahyu, Senin (4/12) malam.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan itu berawal dari laporan anggota soal kegiatan para waria di Hotel Singgasana, meski mereka tak memiliki izin. Wahyu pun langsung bergegas menuju ke lokasi bersama personel lainnya. “Kegiatan ini diduga berkaitan dengan aktivitas kontes Miss Waria,” tutur dia. “Jadi duta HIV AIDS hanya modus saja.”