Tokoh Wanita Tionghoa Katolik: Ananda Sukarlan Kurang Ajar & Rusak Citra Kanisius

Agnes Marcellina (IST)

Pianis Ananda Sukarlan yang walk Out (WO) saat Anies Baswedan pidato menunjukkan sikap kurang ajar dan merusak citra  Kolese Kanisius.

“Menurut saya Ananda Sukarlan kurang ajar. Kurang ajar bisa berarti kurang belajar atau mungkin juga kurang diajar selagi proses pembelajaran mengenai etika, tata krama dan sopan santun,” kata tokoh Wanita Tionghoa Katolik Agnes Marcellina kepada suaranasional, Senin (13/11). 

Kata Agnes, Kejadian tersebut sungguh memalukan dan mencoreng nama Kolose Kanisius sebagai sebuah lembaga pendidikan yang sudah berusia 90 tahun, yang sudah melahirkan orang orang hebat.

“Ternyata dalam acara yang justru Anada Sukarlan dianggap sebagai orang hebat dari lulusan Kolose Kanisius ternyata hanya hebat dalam musik tetapi tidak dalam sikapnya, tidak dalam hatinya dan tidak dalam tindakannya,” kata Agnes. 

Menurut Agnes, sikap yang ditunjukkan Ananda Sukarlan dan orang-orang yang WO saat Anies pidaro jiwanya kerdil, pikirannya cupet, dan sanggup melakukan tindakan yang sangat tidak terpuji di hadapan orang banyak.

“Ini adalah sebuah tamparan bagi Kolose Kanisius karena tentu disanalah orang ini sempat belajar padahal saya yakin bahwa nilai nilai yang diajarkan oleh sekolah Kanius adalah nilai nilai yang baik sesuai dengan ajaran agama Katolik,” ungkap Agnes.

Sekolah sekolah Katolik mempunyai misi melahirkan insan insan selain berprestasi adalah juga berkepribadian. Hebat dalam ilmu pengetahuan bukanlah satu satunya tujuan pendidikan Katolik.

Agnes mengatakan, sikap politik Ananda Sukarlan yang berseberangan dengan Anies Baswedan dia ungkapkan dengan cara yang sangat vulgar.

“Maaf bung, Anda tidak sedang berhadapan dengan budaya Barat , Anda berada di depan orang orang Indonesia. Kami akan ikut berbangga terhadap anda sebagai orang Indonesia yang ikut mengharumkan nama bangsa tetapi juga diikuti dengan sikap sebagai orang Indonesia yang santun dan berbudaya Timur,” pungkas Agnes.