Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi seperti salah mengurusi dengan meminta mengawasi mahasiswa yang belajar agama karena dikhawatirkan terlibat dalam gerakan radikal.
Demikian dikatakan pemikir Islam Ibnu Masduki kepada suaranasional, Senin (30/10). “Bukan bagian kerjaan Menhub untuk mengurusi masalah radikal. Ini sangat aneh, perhubungan membahas radikalisme,” ungkap Ibnu Masduki.
Menurut Ibnu Masduki, harusnya Menhub mengurusi perhubungan yang bermasalah. “Ini kerjaan Budi Karya offside, bukan urusan dia diurusi,” ungkap Ibnu Masduki.
Kata Ibnu Masduki, harusnya Budi Karya Sumadi berbicara kapasitas dia sebagai Menhhub saat berbicara di depan mahasiswa. “Ungkap saja prestasi membangun bandara, maupun memperbaiki jalan. Ia juga harus memotivasi mahasiswa dalam membangun bangsa Indonesia,” jelas Ibnu Masduki.
Ibnu Masduki mengatakan, tafsir tunggal tentang radikalisme dari pemerintah sangat berbahaya karena bisa menyasar kalangan Islam. “Padahal kelompok radikal bisa dari kalangan agama lain,” pungkas Ibnu Masduki.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta rektor dan pengelola kampus berbasis Islam memperhatikan aktivitas mahasiswanya di masjid-masjid dan asrama mahasiswa. Tujuannya agar mahasiswa tidak rentan terkena virus radikalisme.
“Juga (diperhatikan) tempat kos untuk dilihat sejauh mana adik-adik kita belajar agama,” kata Budi Karya seusai orasi dan kuliah akbar di hadapan ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Palembang, Sabtu (28/10).
3 komentar
Komentar ditutup.
Banyak Menteri dalam KABINET JOKOWI….mengalami….CONFUSING SYNDROME…….!!!!!!….saking banyaknya masalah yg tidak dapat dicari solusinya dengan kaidah SOSIO-KULTURAL……
yang nggak ke mesjid, nongkrong di kafe, hiburan malem, kok nggak diperhatikan?
jamane edan tenan….