Menteri Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution telah membongkar kebohongan Jokowi dengan mengatakan, pertumbuhan ekonomi saat ini masih rendah.
Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Rabu (18/10). “Selama ini JOkowi selalu mengatakan, pertumbuhan ekonomi baik, dan menyalahkan lawan politik yang mengatakan ekonomi buruk,” kata Muslim.
Menurut Muslim, pernyataan Darmin membuktikan ekonomi di era Jokowi tidak meroket sebagaimana yang pernah dijanjikan. “Faktanya daya beli masyarakat turun karena kebijakan Jokowi yang salah,” ungkap Muslim.
Kata Muslim, bagi-bagi sepeda, beras tidak menyelesaikan masalah fundamental ekonomi. “Perlu perubahan mendasar untuk sebuah kebijakan ekonomi. Jokowi terlalu mengejar infrastruktur dan rakyat yang jadi korban dengan tekanan pajak maupun pencabutan subsidi,” papar Muslim.
Muslim mengatakan, permasalahan ekonomi ditutupi oleh media pendukung maupun buzzer di media sosial (medsos).
“Buzzer Jokowi selalu memberitakan pertumbuhan ekonomi bagus, rakyat sangat mencintai Jokowi, tetapi fakta lain tentang keluhan masyarakat tentang kenaikan kebutuhan pokok tidak ditampilkan,” jelas Muslim.
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution faktanya perekonomian nasional saat ini memang yang dicapai masih rendah yakini lebih rendah dari tahun 2013 lalu. Atau lebih rendah dari era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Pada 2013 pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 5,56%, kemudian pada 2014 melambat ke 5,02%, bahkan di 2015 sebesar 4,79 persen, dan pada 2016 lalu 5,02%. Tapi kan saat ini trennya mulai membaik,” jelas Darmin saat membahas kinerja 3 tahun Jokowi-JK di Kantor Staf Presiden (KSP), Jakarta, Selasa (17/10).